Senin, 16 Februari 2009

fotografi dasar

Fotografi dasar

Di dalam teori dan teknik fotografi (baca; memoto), selalu ada hal yang pertama dan prioritas di pikiran kita. Kalau tidak ada hal demikian, maka namanya kamera pocket. Terutama setelah kita mengetahui efek dari masing-masing kombinasi.

Mayoritas digolongkan menjadi dua bagian besar yaitu; Aperture Priority, dimana dalam memotret kita menghendaki efek dari bukaan tertentu sebagai faktor yg ditetapkan yang lain variable. Speed Priority dimana dalam memotret kita menghendaki speed tertentu dalam mengabadikan moment, yang lainnya variable.

Memoto sebuah pemandangan yang semuanya akan ditonjolkan membutuhkan dept of field (DOF) yang besar, sehingga orang dapat men-setting bukaan sekecil mungkin. Begitu pula halnya dengan memotret model, di mana dikehendaki pengisolasian subject dari lingkungan membutuhkan dept of field (DOF) yang sekecil mungkin.

Hal yang terkait tentang DOF. DOF, Depth of Field, kedalaman medan. DOF adalah daerah tajam di sekitar fokus. Kedalaman medan dipengaruhi oleh besar aperture, panjang fokal, dan jarak ke obyek.

1. Aperture, semakin besar aperture (f number makin kecil) maka DOF akan makin dangkal/sempit.
2. Panjang fokal (riil), semakin panjang fokal, DOF makin dangkal/sempit.
3. Jarak ke obyek, semakin dekat jarak ke obyek maka DOF makin dangkal/sempit.

Pemilihan DOF

1. Jika DOF sempit, FG dan BG akan blur. DOF sempit digunakan jika kita ingin mengisolasi/menonjolkan obyek dari lingkungan sekitarnya misalnya pada foto-foto portrait atau foto bunga.
2. Jika DOF lebar, FG dan BG tampak lebih tajam. DOF lebar digunakan jika kita menginginkan hampir seluruh bagian pada foto nampak tajam, seperti pada foto landscape atau foto jurnalistik.

Kecepatan yang merupakan sebuah variable di setting mengikuti takaran sesuai ISO yang dipilih. Kalau perlu pakai tripod atau monopod. Memotret pemandangan tanpa tripod orang akan mempertahankan kecepatan terendah yang dia bisa pertahankan, aperture akan mengikuti.

Memotret sport dengan kecepatan tinggi orang akan menetapkan speed yang tinggi dan aperture mengikuti. Demikian pula memotret low exposure dan panning, orang akan menetapkan speed yang akan diikuti aperture sesuai ISO yang dipakai.

Komponen Variabel yang mensuport pilihan di atas juga harus dipilih untuk lebih memperkuat pilihan efek yang hendak dibuat. Memotret pemandangan orang cenderung memakai wide angle lens yang memiliki dept of field yang dalam dan distorsi cembung.

Dalam memilih ISO juga cenderung memakai film ISO rendah yang memiliki butiran yang halus yang akan menunjang dept of field (DOF) yang dalam tersebut. Memotret model orang cenderung memakai tele yang memiliki depth of field yang tipis dan distorsi cekung yang akan membuat muka orang menjadi langsingan.

Kalau perlu memakai fast lens yang memiliki bukaan 2,8 bahkan 1.8. Komponen penunjang lainnya seperti tripod di mana kecepatan yang dipilih lebih rendah dari yang mampu kita tahan. Netral Density Filter dimana kecepatan yang dihasilkan dari bukaan yang paling memungkinkan masih lebih cepat dari yang kita inginkan.

Komposisi dan Angle. Komposisi adalah penempatan obyek dalam frame foto. Sedangkan Angle adalah sudut pemotretan, dari bawah, atas, atau sejajar. Komposisi dan angle lebih menyangkut ke seni dari fotografi. Faktor selera fotografer sangat besar pengaruhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar