blog ini merupakan perbaikan dari blog lama www.designrevolutionary.blogspot.com berisi laporan visual seperti foto, karya desain, ilustrasi, artikel, bahan kuliah dan apapun yang terlahir dari kepala. salam revolusi
Jumat, 27 Juni 2008
Sabtu, 14 Juni 2008
Dwikotomi antara Desain Grafis dengan Desain Komunikasi Visual
Grafis dalam bahasa inggris disebut Graphic seringkali diartikan sebagai goresan yang berupa titik-titik atau garis yang berhubungan dengan dunia cetak mencetak, sedangkan Desain diartikan sebagai bentuk rumusan dan proses pemikiran. Oleh karena itu secara umum desain grafis dapat diartikan sebagai proses pemikiran yang yang mengalihkan gagasan dalam bentuk gambar (Pujirianto, 2005). Dalam aplikasinya istilah desain grafis merujuk pada sebuah aktifitas perancangan visual pada suatu bidang dua dimensional seperti halnya lukisan, fotografi, ilustrasi dll. Namun dalam perkembangan dasawarsa terakhir, desain grafis mulai merambah ke berbagai media. Kemajuan teknologi ternyata berbanding lurus dengan perkembangan desain grafis. Kini dalam kegiatan merancang tidak hanya dibatasi oleh media cetak saja, namun juga berbagai media audio visual seperti halnya animasi 2D/3D, video clip, website, CD Interaktif , Iklan televisi, dll.
Kecanggihan komputer banyak mengubah proses produksi grafis, kini dalam membuat suatu karya disain membutuhkan waktu yang relatif cepat, harga desainpun lebih murah dan kompetitif, ketrampilan menggambar tangan dinilai menunjang namun bukan sesuatu yang diutamakan, yang terpenting adalah memiliki sense of art serta penguasaan hardware dan software desain grafis seperti Adobe Photoshop, Ilustrator, Coreldraw, 3Dstudio Max, dll.
Desain grafis sering juga disebut dengan desain komunikasi visual (Deskomvis), beberapa pihak sepakat untuk mempunyai persepsi yang sama dalam mengartikan kedua istilah ini, padahal desain komunikasi visual merupakan suatu disiplin ilmu yang membentuk suatu spesialisasi tersendiri. Desain komunikasi visual memiliki lingkup yang lebih luas dari pada desain grafis, karena lebih menekankan aspek komunikasinya. Sedang desain grafis sering dikaitkan dengan hal-hal yang menyangkut keterampilan teknis dalam membuat suatu bentuk rancangan visual. Dalam menggabungkan kedua istilah tadi beberapa kalangan menyebutnya dengan Desain Komunikasi Grafis.
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengkaji dan mempelajari desain dengan berbagai pendekatan dan pertimbangan, baik hal yang menyangkut komunikasi, media, citra, tanda maupun nilai fungsional. Dari aspek kelimuan (Agus Sachari, 2005), Deskomvis juga mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan ilmu komunikasi, teknologi percetakan, multimedia, dan psikoloi persepsi. Oleh karena itulah Deskomvis memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu bentuk rancangan visual yang berisikan pesan komunikasi tertentu seperti halnya periklanan, animasi, corporate identity, environment graphic, multimedia, promotion, ilustrasi, fotografi, media cetak.
Walau mempunyai wilayah yang hampir sama, namun perbedaan antara desain grafis dan desain komunikasi visual handaknya tidak perlu diperdebatkan. Sebagai seorang desainer yang bergerak di bidang industri kreatif, hendaknya kita harus mengakui bahwa baik desain grafis maupun Deskomvis memiliki induk yang sama yaitu seni rupa. Karena tanpa seni rupa, desain sendiri tidak akan pernah terlahir sebagai suatu bidang ilmu. Lingkup desain selalu dapat diuraikan menjadi butir-butir keilmuan yang lebih spesifik dengan tema-tema baru yang senantiasa berkembang bersama dengan kemajuan teknologi. Dalam konteks yang lebih luas desain grafis dan Deskomvis diindikasi sebagai wahana yang membawa nilai-nilai peradaban, gaya hidup, citra dan cita rasa, fenomena kultural yang dapat diterapkan pada setiap aspek kehidupan manusia. Baik desain grafis dan deskomvis memiliki satu tujuan yang sama yaitu menciptakan sebuah karya yang memiliki nilai artistik dan fungsional.
Salam,
Daniar Wikan S
Staf Pengajar Desain Grafis, Multimedia dan Animasi
Digital Studio Workshop Jogja
Kecanggihan komputer banyak mengubah proses produksi grafis, kini dalam membuat suatu karya disain membutuhkan waktu yang relatif cepat, harga desainpun lebih murah dan kompetitif, ketrampilan menggambar tangan dinilai menunjang namun bukan sesuatu yang diutamakan, yang terpenting adalah memiliki sense of art serta penguasaan hardware dan software desain grafis seperti Adobe Photoshop, Ilustrator, Coreldraw, 3Dstudio Max, dll.
Desain grafis sering juga disebut dengan desain komunikasi visual (Deskomvis), beberapa pihak sepakat untuk mempunyai persepsi yang sama dalam mengartikan kedua istilah ini, padahal desain komunikasi visual merupakan suatu disiplin ilmu yang membentuk suatu spesialisasi tersendiri. Desain komunikasi visual memiliki lingkup yang lebih luas dari pada desain grafis, karena lebih menekankan aspek komunikasinya. Sedang desain grafis sering dikaitkan dengan hal-hal yang menyangkut keterampilan teknis dalam membuat suatu bentuk rancangan visual. Dalam menggabungkan kedua istilah tadi beberapa kalangan menyebutnya dengan Desain Komunikasi Grafis.
Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengkaji dan mempelajari desain dengan berbagai pendekatan dan pertimbangan, baik hal yang menyangkut komunikasi, media, citra, tanda maupun nilai fungsional. Dari aspek kelimuan (Agus Sachari, 2005), Deskomvis juga mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan ilmu komunikasi, teknologi percetakan, multimedia, dan psikoloi persepsi. Oleh karena itulah Deskomvis memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu bentuk rancangan visual yang berisikan pesan komunikasi tertentu seperti halnya periklanan, animasi, corporate identity, environment graphic, multimedia, promotion, ilustrasi, fotografi, media cetak.
Walau mempunyai wilayah yang hampir sama, namun perbedaan antara desain grafis dan desain komunikasi visual handaknya tidak perlu diperdebatkan. Sebagai seorang desainer yang bergerak di bidang industri kreatif, hendaknya kita harus mengakui bahwa baik desain grafis maupun Deskomvis memiliki induk yang sama yaitu seni rupa. Karena tanpa seni rupa, desain sendiri tidak akan pernah terlahir sebagai suatu bidang ilmu. Lingkup desain selalu dapat diuraikan menjadi butir-butir keilmuan yang lebih spesifik dengan tema-tema baru yang senantiasa berkembang bersama dengan kemajuan teknologi. Dalam konteks yang lebih luas desain grafis dan Deskomvis diindikasi sebagai wahana yang membawa nilai-nilai peradaban, gaya hidup, citra dan cita rasa, fenomena kultural yang dapat diterapkan pada setiap aspek kehidupan manusia. Baik desain grafis dan deskomvis memiliki satu tujuan yang sama yaitu menciptakan sebuah karya yang memiliki nilai artistik dan fungsional.
Salam,
Daniar Wikan S
Staf Pengajar Desain Grafis, Multimedia dan Animasi
Digital Studio Workshop Jogja
PERTANYAAN SEPUTAR DESAIN GRAFIS
1. Apa yang dimaksud desain grafis? Menurut saya desain grafis adalah gagasan visual yang diwujudkan dalam bidang 2 dimensional.
2. kalau begitu apakah rancangan visual dalam bentuk 3 dimensional tidak bisa disebut desain grafis? Sebenarnya yang dimaksud 3D adalah bentuk imajiner. Semua yang kita rancang dalam komputer maupun kertas adalah medium 2 dimensional.
3. jadi yang dimaksud 3 dimensional? Bentuk 3 dimensi adalah bentuk yang sudah teraplikasikan kedalam bentuk secara nyata dan dapat diraba co. Gedung, visual merchandising, display dll.
4. kalau begitu apa saja ruang lingkup desain grafis? Ruang lingkup desain grafis sangat banyak, antara lain: desainer kemasan, kartu undangan, lay out majalah, cover buku, sign system, coorporate identity, logo, website master, animator, ilustrasi, komik, modeling 3D, digital fotography
5. wah, kalau begitu banyak dong? Ya anda benar, ruang lingkup desain grafis memang sangat banyak. Bahkan ketika anda sedang mencoret-coret foto mantan pacar andapun, itu berarti anda sudah belajar desain grafis.
6. kalau saya belajar desain, dimanakah kelak saya berkerja? Biasanya di percetakan, studio desain, studio animasi, image setting, kantor redaksi majalah, studio foto. Sekarang bahkan muncul trend bekerja sebagai freelance desainer yang kantornya cukup di kamar kos-kosan tapi order bisa datang dari mana-mana.
7. wah enak dong kalau begitu, bisa bekerja dimana aja? Ya, bekerja di industri kreatif memang sangat dinamis. Meski banyak lapangan pekerjaan menjanjikan, saya lebih menyarankan anda untuk berwiraswasta sendiri. Selain anda bisa menjadi pemimpin, anda bisa mendapat pendapatan yang lebih besar.
8. kalau begitu apa perbedaan desain grafis dengan desain komunikasi visual? Sebenarnya kedua istilah ini memang banyak kesamaan, tapi secara umum desain grafis lebih menekankan hal teknis dan estetika sedangkan desain komunikasi visual lebih menekankan aspek komunikasi dan konseptual. Detail mengenai kedua istilah tadi sudah saya bahas pada artikel edisi sebelumnya.
9. apa bekal yang harus dipunyai seseorang untuk menjadi desainer grafis? Kreatifitas dan minat belajar yang besar.
10. apakah hanya itu? Akan lebih baik jika anda punya bakat menggambar manual.
11. kalau ga bisa gambar manual, gimana dong? Ha..ha..ha. sebenarnya kemampuan menggambar manual adalah salah satu faktor pendukung saja, yang terpenting adalah sense of art. Terlebih jika anda mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah, maka anda bukan hanya bisa menjadi desainer saja melainkan juga konseptor. Selama kemampuan teknis komputer anda memadai, anda boleh berlega hati meski anda tidak bisa menggambar manual.
12. apa keuntungan mendesain dengan manual hand drawing? Gambar manual lebih manusiawi dan ekspresif, sangat khas sehingga dapat dengan mudah menemukan ciri dari goresan anda sendiri, eksplorasi alat dan media lebih banyak.
13. kekurangan mendesain manual? Relatif lebih lambat, sangat membutuhkan bakat dan ketelitian, sulit direproduksi, harga relatif mahal sehingga kurang kompetitif.
14. apa kekurangan mendesain dengan bantuan komputer? Waktu pembuatan relatif cepat, desain lebih murah dan kompetitif, mudah direproduksi, mudah diperbaiki karena ada fasilitas undo, adanya clipart dan font gallery lebih memperkaya elemen desain.
15. kekurangan mendesain dengan bantuan komputer? Tidak manusiawi dan kurang ekspresif, fasilitas undo dan history menyebabkan desainer menjadi ceroboh dan kurang teliti, perlu belajar software grafis dan pengetahuan komputer yang memadai, beberapa kalangan menganggap desain dengan bantuan komputer adalah seni murahan dan kurang berbobot.
2. kalau begitu apakah rancangan visual dalam bentuk 3 dimensional tidak bisa disebut desain grafis? Sebenarnya yang dimaksud 3D adalah bentuk imajiner. Semua yang kita rancang dalam komputer maupun kertas adalah medium 2 dimensional.
3. jadi yang dimaksud 3 dimensional? Bentuk 3 dimensi adalah bentuk yang sudah teraplikasikan kedalam bentuk secara nyata dan dapat diraba co. Gedung, visual merchandising, display dll.
4. kalau begitu apa saja ruang lingkup desain grafis? Ruang lingkup desain grafis sangat banyak, antara lain: desainer kemasan, kartu undangan, lay out majalah, cover buku, sign system, coorporate identity, logo, website master, animator, ilustrasi, komik, modeling 3D, digital fotography
5. wah, kalau begitu banyak dong? Ya anda benar, ruang lingkup desain grafis memang sangat banyak. Bahkan ketika anda sedang mencoret-coret foto mantan pacar andapun, itu berarti anda sudah belajar desain grafis.
6. kalau saya belajar desain, dimanakah kelak saya berkerja? Biasanya di percetakan, studio desain, studio animasi, image setting, kantor redaksi majalah, studio foto. Sekarang bahkan muncul trend bekerja sebagai freelance desainer yang kantornya cukup di kamar kos-kosan tapi order bisa datang dari mana-mana.
7. wah enak dong kalau begitu, bisa bekerja dimana aja? Ya, bekerja di industri kreatif memang sangat dinamis. Meski banyak lapangan pekerjaan menjanjikan, saya lebih menyarankan anda untuk berwiraswasta sendiri. Selain anda bisa menjadi pemimpin, anda bisa mendapat pendapatan yang lebih besar.
8. kalau begitu apa perbedaan desain grafis dengan desain komunikasi visual? Sebenarnya kedua istilah ini memang banyak kesamaan, tapi secara umum desain grafis lebih menekankan hal teknis dan estetika sedangkan desain komunikasi visual lebih menekankan aspek komunikasi dan konseptual. Detail mengenai kedua istilah tadi sudah saya bahas pada artikel edisi sebelumnya.
9. apa bekal yang harus dipunyai seseorang untuk menjadi desainer grafis? Kreatifitas dan minat belajar yang besar.
10. apakah hanya itu? Akan lebih baik jika anda punya bakat menggambar manual.
11. kalau ga bisa gambar manual, gimana dong? Ha..ha..ha. sebenarnya kemampuan menggambar manual adalah salah satu faktor pendukung saja, yang terpenting adalah sense of art. Terlebih jika anda mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah, maka anda bukan hanya bisa menjadi desainer saja melainkan juga konseptor. Selama kemampuan teknis komputer anda memadai, anda boleh berlega hati meski anda tidak bisa menggambar manual.
12. apa keuntungan mendesain dengan manual hand drawing? Gambar manual lebih manusiawi dan ekspresif, sangat khas sehingga dapat dengan mudah menemukan ciri dari goresan anda sendiri, eksplorasi alat dan media lebih banyak.
13. kekurangan mendesain manual? Relatif lebih lambat, sangat membutuhkan bakat dan ketelitian, sulit direproduksi, harga relatif mahal sehingga kurang kompetitif.
14. apa kekurangan mendesain dengan bantuan komputer? Waktu pembuatan relatif cepat, desain lebih murah dan kompetitif, mudah direproduksi, mudah diperbaiki karena ada fasilitas undo, adanya clipart dan font gallery lebih memperkaya elemen desain.
15. kekurangan mendesain dengan bantuan komputer? Tidak manusiawi dan kurang ekspresif, fasilitas undo dan history menyebabkan desainer menjadi ceroboh dan kurang teliti, perlu belajar software grafis dan pengetahuan komputer yang memadai, beberapa kalangan menganggap desain dengan bantuan komputer adalah seni murahan dan kurang berbobot.
Jumat, 13 Juni 2008
Senin, 09 Juni 2008
team KKN pandansari
Kamis, 05 Juni 2008
Rabu, 04 Juni 2008
Langganan:
Postingan (Atom)